Rabu, 13 Juni 2012

Menghitung Jumlah Proton, Elektron, dan Neutron

Yang terpenting yang harus diingat, yang membedakan suatu atom dengan atom lainnya adalah jumlah protonnya.


Proton dan Neutron berada dalam inti atom yang disebut nukleus. Jumlah proton dalam inti disebut nomor atom (Z), sedangkan jumlah proton dan neutron dalam atom disebut nomor massa (A). Lalu elektron sendiri adalah muatan negatif yang berada di sekeliling inti atom.

Catatan :
  1. Jumlah proton = nomor atom = Z
  2. Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
  3. Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom (untuk atom netral/tidak bermuatan)
  4. Untuk atom bermuatan negatif / anion : Jumlah elekton = Z + muatan ion negatif
  5. Untuk atom bermuatan positif / kation : Jumlah elektron = Z - muatan ion positif

CONTOH SOAL
 

Jumlah proton = 20
Jumlah elektron = 20
Jumlah neutron = 40-20 = 20


  •  Unsur X memiliki muatan 3+ dan memiliki 10 elektron. Berapakah nomor atom unsur tersebut?
  Jawab Unsur X memiliki muatan 3+ dan elektron 10. Maka nomor atom = 3 +10 = 13

  • Unsur A memiliki muatan 2- dan memiliki 10 elektron. Berapakah nomor atom A?
 Jawab : Unsur A memiliki muatan 2- dan elektron 10. Maka nomor atom = 10 - 2 = 8

  • Unsur B memiliki muatan 2- dan memiliki 10 proton. berapakah nomor atom B?
 Jawab : Unsur B memiliki muatan 2- dan proton 10. Maka nomor atom = jumlah proton = 10

Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur (bagian 2)

Sistem Periodik Modern menurut Moseley (Henry G. Moseley)



Pada abad ke 20, anggapan bahwa atom sudah tidak bisa dibagi lagi akhirnya terpecahkan. Ternyata atom terdiri dari materi sub atom, yakni elektron, proton, dan neutron. Jumlah proton merupakan sifat khas suatu unsur, artinya setiap unsur memiliki jumlah proton tertentu yang berbeda dengan unsur lainnya. Jumlah proton dalam satu unsur ini disebut nomor atom.

Dari penemuan di atas dapat disimpulkan bahwa dasar pengelompokan atom bukan menurut massa atom relatif, melainkan berdasar kenaikan jumlah proton.
Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lalu unsur-unsur tersebut dikelompokan ke dalam golongan utama (golongan A) dan golongan transisi (golongan B). Di dalam golongan utama, setiap golongan memiliki nama khas sesuai sifat anggotanya.

Kelebihan : Kenaikan massa atom relatif suatu unsur sudah sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Kekurangan : Ada unsur yang tidak mirip dengan sifat unsur di bawahnya (contoh : H)

Selasa, 12 Juni 2012

Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur (bagian 1)


 Berikut adalah dasar-dasar pengelompokan unsur-unsur kimia sampai yang dikenal dan dipakai selama ini.



1. Lavoisier (Antoine Lavoisier)
Lavoisier mendefinisikan unsur sebagai zat yang tidak dapat diurai lagi menjadi lebih sederhana. Ia juga mengelompokan 33 unsur kimia ke dalam kelompok gas, nonlogam, logam, dan tanah.
Kekurangan : Masih terlalu sederhana, belum terlihat kemiripan.
Kelebihan : Menjadi dasar pengelompkan sebelumnya.



2. Dobereiner (Johann Wolfgang Dobereiner)
Dobereiner mengelompokan setiap tiga unsur kimia yang sifatnya mirip dengan satu kelompok berdasarkan kenaikan berat atomnya. Lebih dikenal dengan Hukum Triade Dobereiner.
Kekurangan : Masih belum banyak triade yang diketemukan
Kelebihan : Dari hasil penghitungan triade Dobereiner ada yang hampir mendekati dengan massa atom di tabel periodik sekarang.



3. Newland (John Alexander Reina Newland)
Newland mengelompokkan berdasarkan kenaikan berat atom. Sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan, sehingga unsur pertama akan sama sifatnya dengan unsur kedelapan. Dikenal dengan Teori Oktaf.
Kekurangan : Hanya berlaku untuk 17 unsur pertama (Hidrogen s/d Kalsium). Tidak menyediakan tempat untuk unsur yang baru diketemukan.
Kelebihan : Pertama kali menunjukkan unsur-unsur kimia bersifat periodik.



4. Mendeleev (Dmitri Mendeleev)
Mendeleev mengatakan bahwa jika unsur disusun menurut massa atom yang meningkat, maka unsur-unsur dengan sifat yang sama akan tersusun secara periodik.
Kekurangan : Ada unsur atom yang kenaikan massa atom tidak sesuai karena mengutamakan kemiripan sifat.
Kelebihan : Dapat meramal unsur yang belum diketemukan / dan massa atom unsur tersebut.
Mendeleev mengosongkan beberapa kotak dalam tabel periodiknya untuk unsur yang belum diketemukan.